Thursday, February 26, 2009
The important age child education early
Educate child at begin in age early
Each time enter new school year, parents always dizzy with child’s problem wants whose school. all information is looked for, begin from face to face, or ask to that ever school in place, and other information that can trusted. sometimes parents final hesitate to make decision
For in abundance family usually chooses school considerably selective, if the child stills aged 0 until 6 year busy with child school to play group or bursery school. because age child education the important aware early, by for preparation later when enter elementary school
Is education age child early in indonesia correlating road well? at see from standard to alive denunciateds a day majority day not yet men reach out for all element society, how can we see at capital a child that enjoy his world child child, but exactly they are even hunt with time claws portion by the side of road, don't for school, to eat everyday they are to difficult denunciated.
According to age child total quantity early in indonesia really relative very tall, but such most of them that is not yet served the education. from as much as around 14 million age child 0 up to 3 year obvious new around 3 million or served around 19%. on the other side from around 13 million age child 4 until 6 year obvious new around 4 million or 35% the education is served. still slimmest so quantitatively age child early we are that served the total the education
Follow data unesco, age child education participation number early in indonesia still to belong to low at bations equal correlatings low income at another asia. in indonesia age child education participation early only 22 %. number lower at participation equal paud at thailand 86,5%, vietnam 42,8% and good enough malaysian 89,01%
Society attention undercommunication
Our society stills very less in pay attention the child child development a day day, while age early be a where is child later formed way of thinking strong.
our education quality is low is compared with education quality at bations other in general, on the score of effect [of] the mentioned on, which the factor the slow age child education repair early at our country is beloved, augmenting again government support towards age child education service early still very low.
Age child education early can not be looked at half eye, age early be formed a child in gold time, here child very fast the brain growth
Family so central
Concept base blaze the way age child education early based on family because many parents not yet get to chance to send the childs to age child education early like bursery school and of a kind it.
In this time, age child education early based on family stills care of concept development process. supposed family has ability develops principles educate good child and true. age child education early trusted can spur on long-range education quality enhanced. more and more child that served age child education early, more and more child that has immediacy learns. so, in school age, child ready for achieve larger ones competence, academic or non academic.
Wednesday, February 25, 2009
Pentingnya Edukasi Pada Anak Usia Dini
Mendidik Anak dimulai pada usia Dini
Setiap kali memasuki tahun ajaran baru, orangtua selalu dipusingkan dengan masalah anak anaknya mau sekolah dimana. Segala Informasi dicari, mulai dari mulut ke mulut, atau bertanya pada yang telah pernah sekolah ditempat tersebut, dan informasi lainya yang dapat dipercaya. Terkadang Orangtuapun akhirnya bimbang untuk membuat keputusan.
Untuk keluarga yang berkecukupan biasanya memilih sekolah dengan sangat selektif, jika sang anak masih berusia 0 sampai 6 tahun akan disibukan dengan menyekolahkan anaknya ke Play Group atau Taman Kanak-kanak (TK/RA). Karena menyadari pentingnya pendidikan anak usia dini (PAUD) demi untuk persiapan kelak ketika akan memasuki sekolah dasar.
PAUD adalah salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada pertumbuhan dan perkembangan mental, akan tetapi ada sebagian masyarakat yang beranggapan bahwa PAUD indentikkan dengan pendidikan TK. Mengingat batasan PAUD adalah usia anak sejak 0 tahun hingga 6 tahun, Pendidikan TK hanya dialami anak satu atau dua tahun, itu pun jika anak sempat mengalami pendidikan TK.
Apakah pendidikan anak usia dini di Indonesia sudah berjalan dengan baik? Dilihat dari taraf kehidupan sehari hari mayoritas belum menjangkau semua element Masyarakat, bagaiman kita bisa melihat di Ibukota seorang anak yang menikmati dunianya Anak anak, tapi justru mereka malah berburu dengan waktu mengais rejeki ditepi jalan, jangankan untuk sekolah, untuk makan sehari-hari saja mereka kesulitan.
Dalam UU No.20 Tahun 2003 Pasal 28 disebutkan, (1) Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar; (2) Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal; (3) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk taman kanak-kanak (TK), raudatul athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat; (4) Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan nonformal berbentuk kelompok bermain (KB), taman penitipan anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat; dan (5) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
Secara kuantitas jumlah anak usia dini di Indonesia memang relatif sangat tinggi, namun demikian sebagian besar dari mereka itu belum terlayani pendidikannya. Dari sebanyak sekitar 14 juta anak usia 0 sampai dengan 3 tahun ternyata baru sekitar 3 juta atau yang terlayani sekitar 19%. Di sisi lain dari sekitar 13 juta anak usia 4 sampai 6 tahun ternyata baru sekitar 4 juta atau 35% yang pendidikannya terlayani. Masih sangat sedikit sekali secara kuantitatif anak usia dini kita yang terlayani pendidikannya jumlahnya
Menurut data UNESCO, angka partisipasi pendidikan anak usia dini di Indonesia masih tergolong rendah dibanding negara-negara berpenghasilan rendah di Asia lainnya. Di Indonesia Partisipasi PAUD hanya 22 %. Angka tersebut lebih rendah dibanding partisipasi PAUD di Thailand 86,5%, Vietnam 42,8%, dan yang cukup baik adala Malaysia 89,01%
Kurangnya Perahatian Masyarakat
Masyarakat kita masih sangat kurang dalam memperhatikan perkembangan anak anaknya sehari hari, padahal usia dini adalah merupakan suatu pondasi dimana anak nanti dapat tebentuk mental yang kuat.
Kualitas pendidikan kita yang rendah dibandingkan dengan kualitas pendidikan di negara-negara lain pada umumnya,adalah oleh sebab akibat dari hal tersebut diatas, yang mana faktornya adalah lambatnya perbaikan PAUD di Negara Kita tercinta, ditambah lagi dukungan pemerintah terhadap layanan PAUD masih sangatlah rendah.
PAUD tidak bisa dipandang sebelah mata, usia dini merupakan terbentuknya seorang anak pada masa emas, disinilah anak sangat cepat pertumbuhan otaknya
Keluarga sangat berperan
Konsep dasar dirintisnya PAUD berbasis keluarga karena banyak orangtua yang belum memperoleh kesempatan untuk mengirimkan anaknya ke PAUD, seperti Taman Penitipan Anak, Taman Kanak-kanak dan sejenisnya.
Saat ini, PAUD berbasis keluarga masih dalah proses pengembangan konsep. Keluarga diharapkan mempunyai kemampuan mengembangkan prinsip-prinsip mendidik anak yang baik dan benar. Semakin banyak anak yang dilayani PAUD, semakin banyak anak yang memiliki kesiapan belajar. Jadi, pada usia sekolah, anak siap untuk mencapai kompetensi yang lebih besar, baik akademik maupun nonakademik.
Program ini bertujuan agar semua anak usia dini (usia 0-6 tahun), baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya, sesuai tahap-tahap perkembangan atau tingkat usia mereka. PAUD juga merupakan pendidikan persiapan untuk mengikuti jenjang pendidikan sekolah dasar. Secara lebih spesifik, program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan pendidikan melalui jalur formal seperti Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA) dan bentuk lain yang sederajat, serta jalur pendidikan non-formal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat, dan jalur informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
Pendidikan anak di usia dini adalah sangat penting, karena merupakan pondasi seperti layaknya sebuah bangunan, kalau pondasinya kuat maka kecil kemungkinan akan roboh, tentunya kita sebagai orang tua sangat berharap supaya anak kita adalah anak yang lebih dari anak anak yang lain.Untuk itulah kita harus pandai pandai juga dalam memahami bakat bakat si kecil
Setiap kali memasuki tahun ajaran baru, orangtua selalu dipusingkan dengan masalah anak anaknya mau sekolah dimana. Segala Informasi dicari, mulai dari mulut ke mulut, atau bertanya pada yang telah pernah sekolah ditempat tersebut, dan informasi lainya yang dapat dipercaya. Terkadang Orangtuapun akhirnya bimbang untuk membuat keputusan.
Untuk keluarga yang berkecukupan biasanya memilih sekolah dengan sangat selektif, jika sang anak masih berusia 0 sampai 6 tahun akan disibukan dengan menyekolahkan anaknya ke Play Group atau Taman Kanak-kanak (TK/RA). Karena menyadari pentingnya pendidikan anak usia dini (PAUD) demi untuk persiapan kelak ketika akan memasuki sekolah dasar.
PAUD adalah salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada pertumbuhan dan perkembangan mental, akan tetapi ada sebagian masyarakat yang beranggapan bahwa PAUD indentikkan dengan pendidikan TK. Mengingat batasan PAUD adalah usia anak sejak 0 tahun hingga 6 tahun, Pendidikan TK hanya dialami anak satu atau dua tahun, itu pun jika anak sempat mengalami pendidikan TK.
Apakah pendidikan anak usia dini di Indonesia sudah berjalan dengan baik? Dilihat dari taraf kehidupan sehari hari mayoritas belum menjangkau semua element Masyarakat, bagaiman kita bisa melihat di Ibukota seorang anak yang menikmati dunianya Anak anak, tapi justru mereka malah berburu dengan waktu mengais rejeki ditepi jalan, jangankan untuk sekolah, untuk makan sehari-hari saja mereka kesulitan.
Dalam UU No.20 Tahun 2003 Pasal 28 disebutkan, (1) Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar; (2) Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal; (3) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk taman kanak-kanak (TK), raudatul athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat; (4) Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan nonformal berbentuk kelompok bermain (KB), taman penitipan anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat; dan (5) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
Secara kuantitas jumlah anak usia dini di Indonesia memang relatif sangat tinggi, namun demikian sebagian besar dari mereka itu belum terlayani pendidikannya. Dari sebanyak sekitar 14 juta anak usia 0 sampai dengan 3 tahun ternyata baru sekitar 3 juta atau yang terlayani sekitar 19%. Di sisi lain dari sekitar 13 juta anak usia 4 sampai 6 tahun ternyata baru sekitar 4 juta atau 35% yang pendidikannya terlayani. Masih sangat sedikit sekali secara kuantitatif anak usia dini kita yang terlayani pendidikannya jumlahnya
Menurut data UNESCO, angka partisipasi pendidikan anak usia dini di Indonesia masih tergolong rendah dibanding negara-negara berpenghasilan rendah di Asia lainnya. Di Indonesia Partisipasi PAUD hanya 22 %. Angka tersebut lebih rendah dibanding partisipasi PAUD di Thailand 86,5%, Vietnam 42,8%, dan yang cukup baik adala Malaysia 89,01%
Kurangnya Perahatian Masyarakat
Masyarakat kita masih sangat kurang dalam memperhatikan perkembangan anak anaknya sehari hari, padahal usia dini adalah merupakan suatu pondasi dimana anak nanti dapat tebentuk mental yang kuat.
Kualitas pendidikan kita yang rendah dibandingkan dengan kualitas pendidikan di negara-negara lain pada umumnya,adalah oleh sebab akibat dari hal tersebut diatas, yang mana faktornya adalah lambatnya perbaikan PAUD di Negara Kita tercinta, ditambah lagi dukungan pemerintah terhadap layanan PAUD masih sangatlah rendah.
PAUD tidak bisa dipandang sebelah mata, usia dini merupakan terbentuknya seorang anak pada masa emas, disinilah anak sangat cepat pertumbuhan otaknya
Keluarga sangat berperan
Konsep dasar dirintisnya PAUD berbasis keluarga karena banyak orangtua yang belum memperoleh kesempatan untuk mengirimkan anaknya ke PAUD, seperti Taman Penitipan Anak, Taman Kanak-kanak dan sejenisnya.
Saat ini, PAUD berbasis keluarga masih dalah proses pengembangan konsep. Keluarga diharapkan mempunyai kemampuan mengembangkan prinsip-prinsip mendidik anak yang baik dan benar. Semakin banyak anak yang dilayani PAUD, semakin banyak anak yang memiliki kesiapan belajar. Jadi, pada usia sekolah, anak siap untuk mencapai kompetensi yang lebih besar, baik akademik maupun nonakademik.
Program ini bertujuan agar semua anak usia dini (usia 0-6 tahun), baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya, sesuai tahap-tahap perkembangan atau tingkat usia mereka. PAUD juga merupakan pendidikan persiapan untuk mengikuti jenjang pendidikan sekolah dasar. Secara lebih spesifik, program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan pendidikan melalui jalur formal seperti Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA) dan bentuk lain yang sederajat, serta jalur pendidikan non-formal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat, dan jalur informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
Pendidikan anak di usia dini adalah sangat penting, karena merupakan pondasi seperti layaknya sebuah bangunan, kalau pondasinya kuat maka kecil kemungkinan akan roboh, tentunya kita sebagai orang tua sangat berharap supaya anak kita adalah anak yang lebih dari anak anak yang lain.Untuk itulah kita harus pandai pandai juga dalam memahami bakat bakat si kecil
Pendidikan usia dini
Pendidikan anak di usia dini adalah sangat penting, karena merupakan pondasi seperti layaknya sebuah bangunan, kalau pondasinya kuat maka kecil kemungkinan akan roboh, tentunya kita sebagai orang tua sangat berharap supaya anak kita adalah anak yang lebih dari anak anak yang lain.
Untuk itulah kita harus pandai pandai juga dalam memahami bakat bakat si kecil
Tuesday, February 24, 2009
Age education early
Child education at age early of vital importance, because be foundation likes within reason a building, if strong the foundation so little possibility will collapse, of course we are as a old very hope so that our child is child more than other child's.
To that's we must clever's also in realize talent's the little
Subscribe to:
Posts (Atom)