Mendidik Anak dimulai pada usia Dini
Setiap kali memasuki tahun ajaran baru, orangtua selalu dipusingkan dengan masalah anak anaknya mau sekolah dimana. Segala Informasi dicari, mulai dari mulut ke mulut, atau bertanya pada yang telah pernah sekolah ditempat tersebut, dan informasi lainya yang dapat dipercaya. Terkadang Orangtuapun akhirnya bimbang untuk membuat keputusan.
Untuk keluarga yang berkecukupan biasanya memilih sekolah dengan sangat selektif, jika sang anak masih berusia 0 sampai 6 tahun akan disibukan dengan menyekolahkan anaknya ke Play Group atau Taman Kanak-kanak (TK/RA). Karena menyadari pentingnya pendidikan anak usia dini (PAUD) demi untuk persiapan kelak ketika akan memasuki sekolah dasar.
PAUD adalah salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada pertumbuhan dan perkembangan mental, akan tetapi ada sebagian masyarakat yang beranggapan bahwa PAUD indentikkan dengan pendidikan TK. Mengingat batasan PAUD adalah usia anak sejak 0 tahun hingga 6 tahun, Pendidikan TK hanya dialami anak satu atau dua tahun, itu pun jika anak sempat mengalami pendidikan TK.
Apakah pendidikan anak usia dini di Indonesia sudah berjalan dengan baik? Dilihat dari taraf kehidupan sehari hari mayoritas belum menjangkau semua element Masyarakat, bagaiman kita bisa melihat di Ibukota seorang anak yang menikmati dunianya Anak anak, tapi justru mereka malah berburu dengan waktu mengais rejeki ditepi jalan, jangankan untuk sekolah, untuk makan sehari-hari saja mereka kesulitan.
Dalam UU No.20 Tahun 2003 Pasal 28 disebutkan, (1) Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar; (2) Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal; (3) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk taman kanak-kanak (TK), raudatul athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat; (4) Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan nonformal berbentuk kelompok bermain (KB), taman penitipan anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat; dan (5) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
Secara kuantitas jumlah anak usia dini di Indonesia memang relatif sangat tinggi, namun demikian sebagian besar dari mereka itu belum terlayani pendidikannya. Dari sebanyak sekitar 14 juta anak usia 0 sampai dengan 3 tahun ternyata baru sekitar 3 juta atau yang terlayani sekitar 19%. Di sisi lain dari sekitar 13 juta anak usia 4 sampai 6 tahun ternyata baru sekitar 4 juta atau 35% yang pendidikannya terlayani. Masih sangat sedikit sekali secara kuantitatif anak usia dini kita yang terlayani pendidikannya jumlahnya
Menurut data UNESCO, angka partisipasi pendidikan anak usia dini di Indonesia masih tergolong rendah dibanding negara-negara berpenghasilan rendah di Asia lainnya. Di Indonesia Partisipasi PAUD hanya 22 %. Angka tersebut lebih rendah dibanding partisipasi PAUD di Thailand 86,5%, Vietnam 42,8%, dan yang cukup baik adala Malaysia 89,01%
Kurangnya Perahatian Masyarakat
Masyarakat kita masih sangat kurang dalam memperhatikan perkembangan anak anaknya sehari hari, padahal usia dini adalah merupakan suatu pondasi dimana anak nanti dapat tebentuk mental yang kuat.
Kualitas pendidikan kita yang rendah dibandingkan dengan kualitas pendidikan di negara-negara lain pada umumnya,adalah oleh sebab akibat dari hal tersebut diatas, yang mana faktornya adalah lambatnya perbaikan PAUD di Negara Kita tercinta, ditambah lagi dukungan pemerintah terhadap layanan PAUD masih sangatlah rendah.
PAUD tidak bisa dipandang sebelah mata, usia dini merupakan terbentuknya seorang anak pada masa emas, disinilah anak sangat cepat pertumbuhan otaknya
Keluarga sangat berperan
Konsep dasar dirintisnya PAUD berbasis keluarga karena banyak orangtua yang belum memperoleh kesempatan untuk mengirimkan anaknya ke PAUD, seperti Taman Penitipan Anak, Taman Kanak-kanak dan sejenisnya.
Saat ini, PAUD berbasis keluarga masih dalah proses pengembangan konsep. Keluarga diharapkan mempunyai kemampuan mengembangkan prinsip-prinsip mendidik anak yang baik dan benar. Semakin banyak anak yang dilayani PAUD, semakin banyak anak yang memiliki kesiapan belajar. Jadi, pada usia sekolah, anak siap untuk mencapai kompetensi yang lebih besar, baik akademik maupun nonakademik.
Program ini bertujuan agar semua anak usia dini (usia 0-6 tahun), baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya, sesuai tahap-tahap perkembangan atau tingkat usia mereka. PAUD juga merupakan pendidikan persiapan untuk mengikuti jenjang pendidikan sekolah dasar. Secara lebih spesifik, program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan pendidikan melalui jalur formal seperti Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA) dan bentuk lain yang sederajat, serta jalur pendidikan non-formal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat, dan jalur informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
Pendidikan anak di usia dini adalah sangat penting, karena merupakan pondasi seperti layaknya sebuah bangunan, kalau pondasinya kuat maka kecil kemungkinan akan roboh, tentunya kita sebagai orang tua sangat berharap supaya anak kita adalah anak yang lebih dari anak anak yang lain.Untuk itulah kita harus pandai pandai juga dalam memahami bakat bakat si kecil
Wednesday, February 25, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment